Minggu, 01 Maret 2009

Jenis Gasing

Berdasarkan jenisnya, gasing dapat
dikelompokkan kedalam gasing adu suara,
gasing adu putar dan gasing adu pukul.

Arena untuk permainan gasing pada umumnya berupa tanah datar dan keras tidak berdebu dan tidak berumput dengan ukuran arena disetiap daerah di wilayah indonesia bervariasi. Di Jakarta arena gasing berbentuk lingkaran berdiameter 0,5 - 1 meter. Sementara di Tanjungpinang, arena gasing berbentuk persegi empat berukuran 10 x 10 meter dengan bagian atas arena di beri pasir halus. Sementara di desa Munduk, kecamatan Banjar (Bali), arena gasing berbentuk persegi berukuran lebih besar dari arena gasing di wilayah Tanjungpinang dengan kondisi tanah agak kental. Arena tersebut dibagi dalam 4 kuadran yang berukuran sama, digunakan oleh masing-masing pemain melepaskan gasing (pemasang atau pemelek) dan memukul gasing (pemangkak).

Permainan gasing dapat dilakukan secara perorangan dan beregu dengan jumlah anggota regu bervariasi pada masing-masing daerah di Indonesia. Di Bali satu regu dapat berjumlah 6 orang atau lebih, sementara di Tanjungpinang 1 regu berjumlah 10 orang atau lebih dan Jakarta 1 regu berjumlah 5 -10 orang. Di Jawa Barat khususnya Pandeglang 1 regu berjumlah 2 - 6 orang dan di Garut 1 regu berjumlah satu orang hingga tak terbatas.

Secara umum permainan gasing dilakukan oleh 2 orang (perorangan) atau 2 regu, terdiri dari laki-laki. Hal ini berkaitan dengan persyaratan permaianan yang memerlukan kemampuan fisik, gerak cepat dan kelincahan. Satu orang atau satu regu dalam permainan ini bertindak sebagai pemukul atau pemangkak. Sementara regu lain bertindak sebagai penahan atau pemasang. Pemukul (pemangkak) dan penahan ditentukan melalui undian, yaitu dengan mengadu perputaran gasing dari masing-masing perwakilan regu (Bertendin istilah Melayu Natuna).

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar